KARTEL:
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegangmonopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
JAKARTA-Pemerintah diharapkan segera menyelesaikan permasalahan kenaikan harga kedelai di dalam negeri, yang mengakibatkan ongkos produksi produsen tahu tempe meningkat.
"Perlu tata niaga yang mengatur kegiatan hulu sampai hilir industri kedelai, dalam rangka meningkatkan taraf hidup usaha. Selain itu, persoalan lonjakan harga kedelai dapat diatasi oleh pemerintah, bila aturan tata niaga pada komoditas ini hadir sebagai panutan rantai kinerja industri kedelai," kata perwakilan Asosiasi Pengusaha Tahu Tempe, Hilman Ismail Metareum, di Jakarta, Kamis (9/8).
Selama ini, menurut Hilman, peran pemerintah untuk mensinergikan masalah harga kedelai masih sangat minim, dan hal tersebut harus segera diperbaiki.
"Tujuannya agar tercipta sinergi yang berbasis ekonomi kerakyatan dan membuat petani kembali bergairah menanam kedelai," ujarnya.
Saat ini, lanjut Hilman, kebutuhan kedelai untuk industri tahu tempe sekitar 2,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 800.000 sampai 900.000 ton yang mampu disuplai oleh petani dalam negeri.
"Ironisnya, kualitas produksi lokal jauh lebih bagus bila dibandingkan kedelai impor. Untuk 10 kilogram kedelai lokal mampu memproduksi 9 papan tahu, sementara kedelai impor hanya tujuh papan tahu," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai nasional tahun 2011 menurun 9,66 persen atau sebesar 87.590 ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan produksi kedelai pada 2011 terjadi di Jawa dengan total 85.350 ton dan di luar Jawa sebesar 2.340 ton.(ant/hrb)